Welcome Friends....Tafadhol...

SELAMAT DATANG DI DUNIA KEPRAMUKAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Minggu, 13 Februari 2011

Khutbah Idul fitri Ayah(Imm.Syukri Muifilit)


KHUTBAH IDUL FITRI 1431 H
“MERINDUKAN SURGA ALLAH SWT”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَلِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَكَبِِرُهُ وَنَقُوْلَ اللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُوْلِلَّهُ الْحَمْدُ­. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِِِيْرًاوَالْحَمْدُلِلَّهِ كَثِرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلاً. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ا لَّذِيْ شَرَعَ لِلنَّاسِ عِيْدًا مُبَارَكاً وَنَعِيْمًا مَشْكُوْرًا وَيَوْمَ مَسْرُوْرًا.
وَالصَّلاَةَ وَالسَّلاَمُ عَلَ مَنْ اَرْسَلْهُ اللهُ رَحْمَتً لِلْعَا لَمِيْنَ وَبَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُوْ بِاءِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ مُؤْمِنًا وَمُخْلِصًا. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلََّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَ بَعْدُ.
فَيَا عِبَادَاللهُ اُصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَىْ اَللهِ فَقَدْ فَا زَا ْلمُتَّقُوْنَ.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu Akbar, Allahu akbar, Walillahilhamd.
Jama’ah idul fitri yang berbahagia   !
Mari kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk melaksanakan ibadah idul fitri tahun ini (1432H) pada pagi hari yang indah ini. Semoga  semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT yang Maha Kuasa dan dibalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berjuang menyampaikan risalah Islamiyah sebagai petunjuk dan pedoman hiddup bagi seluruh umat, yang selalu setia mengikuti sunnahnya dengan penuh keimanan dan keikhlasan.

Jama’ah ‘id yang berbahagia!
Pagi ini, umat islam di mana-mana , diseantero bumi Allah ini, sama-sama bergembira menyambut dan melaksanakan sholat ‘idul Fitri, tua – muda, besar- kecil, laki-laki-perempuan, sama-sama menggumandangkan kalimat-kalimat suci dengan penuh semangat dan kegembiraan.
Allahu akbar, Allah Maha Besar, besar dari segala-segalanya semua kekuatan dan kekuasaan menjadi kecil tak berarti di bandingkan dengan kekuasaan Allah SWT yang maha Agung.
Islam mengajarkan kepada kita kalimat takbir, saat adzan saat iqomah, saat memulai shalat, saat menyembelih hewan, saat terjun ke medan laga, juga pada saat seorang bayi dilahirkan, Kalimat Takbir pun di kumandangkan di telinganya. Pada hari idul fitri seperti ini kita mengucapkan takbir keras-keras membesarkan Asama Allah.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلََّا الله وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illallahuu, Allahu akbar, walillahilhamd.
La ilaha illallah, Tiada Tuhan yang disembah melainkan hanya Engkau Ya Allah, seluruh hidup kami, lahir dan batin kami serahkan kepada-Mu. Seluruh yang kami rasakan, kami pikirkan, kami ucapkan dan kami lakukan, hanya untuk mencari dan mengharap ridhoMu Ya Allah.
Allhamdulillah, segala puji hanya di persembahakan kepadamu Ya Allah,tidak ada yang berhak di puji selain Engkau yang Maha pengasih dan penyayang yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba- hambaNya.

Jama’ah idul fitri yang mulia!
Pada hari idul fitri ini kita bergembira, seperti gembiranya orang –orang yang sedang berbuka puasa dan kita menuggu kegembiraan yang luar biasa yakni, saat bersua dengan Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW:
لِلصَاءِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحَهُمَااِذَااَفْطَرَبِفِطِِرِهِ وَاِذَالَقِىرَبَهُ فَِرحَ بِصَوْمِهِ
“orang yang berpuasa itu memilki dua kegembiraan yaitu saat ia berbuka puasa dia bergembira dengan makananya, dan jika berjumpa Tuhanya dia bergembira Puasanya”.(H.R. Bukhari dan Muslim).

Jama’ah Idul fitri yang berbahagia!
Sebulan lamanya kita berjuang melawan hawa nafsu kita sendiri. Hawa nafsu yang jikalau di turuti akan menjerumuskan kita ke jurang kesulitan, kesesatan, kesengsaraan dan kehancuran.
Allah SWT berfirman
 وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
“…Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah, sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, mendapat adzab yang berat…” (Q.S.Shad:26)
Sekarang, apakah kita termasuk orang-orang yang kembali dari medan juang dengan kemenangan, sehingga pantas menerima ucapan مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَاْلفَاءِزِيْنَ                                                        
Tentu tidak mudah untuk menjawabnya. Kita perlu mengoreksi diri, apakah puasa yang kita lakukan sudah berlandaskan  imanan dan iktisaban, atau hanya berpayah-payah menahan lapar dan haus tanpa makna?

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd
Jama’ah yang berbahagia!
Selama kita masih hidup, selama itu pula kita berjuang. Berjuang mempertahankan kemenangan yang telah diperoleh pada idul fitri ini, setelah kita latih selama satu bulan dengan berpuasa, berjuang untuk memperoleh surga Allah, mengabdikan diri sebagai penghuni surga yang selalu mendapat kenikmatan dan penghormatan, Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh keni`matan. Do`a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup do`a mereka ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin."

Jama’ah ‘id yang berbahagia!
Agama islam adalah agama Allah yang ajaranya sesuai dan selaras dengan fitrah manusia untuk itu demi keselamatan hidup kita marilah kita tetap dalam beragama islam, agama yang diridhoi, agama yang fitrah, agama yang lurus, agama penyelamat kehidupan umat dunia akhirat.
Alhamdulillah kita semua hingga kini masih tetap beragama islam. Berarti kita telah berjalan dijalan yang benar, jalannya orang-orang yang diberi nikmat, bukan di jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan di jalannya orang – orang yang sesat.
Setelah kita beragama yang benar, yang perlu ditingkatkan adalah iman. Iman yang meningkatkan menghantarkan seseorang untuk mendapatkan ketaqwaan. Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka – mereka yang pada dirinya menghimpun  semua sifat,kebenaran dan keebaikan.kebenaran dan kebaikan membimbing  seseorang untuk masuk ke surga Allah SWT.
Sabda Nabi:
اِنِّ الصِّدْقِ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّوَاِنِّ الْبِرَّيَهْدِى  اِلَى الْجَنَّهِ                                      
                               
“Sesungguhnya kebenaran itu membimbing pada kebaikan dan kebaikan itu membimbing ke surga

Jama’ah yang berbahagia!
Kehidupan di dunia ini adalah kontrak kerja antara seseorang hamba dengan Tuhan-Nya, untuk mau membina diri, menjadi lebih baik , kita yang pada hari ini merayakan idul fitri adalah orang-orang yang lebih baik, yang telah mengembalikan diri kepada Fitrah yang dijadikan Allah SWT, sebagai dasar watak jiwa untuk beribadah kepada Allah sebagai tugas hidup kita. Semua aktivitas hidup dan kehidupan adalah ibadah asalkan ikhlas untuk memenuhi tuntunan agama dan dilaksanakan sesuai dengan syari’at dan ditempuh dengan jalan yang halal.
Ibadah dalam pengertian luas adalah menjalani kehidupan untuk memperoleh keridhoan Allah SWT , dengan mentaati syariat-Nya, menunaikan hak pribadi, menunaikan kewajiban kemasyarakatan melakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan keadilan dan kebenaran, berpihak dan membela kaum dhuafa, mengatasi kesenjangan sosial dan mengentaskan kemiskinan, mengelola alam guna dimanfaatkan hasilnya, untuk memenuhi keluarga, semuanya bernilai ibadah asalkan sesuai denagn perintah allah SWT dan RasulNya yang berlandaskan kepada Alquran dan Al-Hadits shahih.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلََّا الله وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illallah allahu akbar, walillahilhamd

Sidang jam’ah ‘id yang berbahagia!
Iman yang sudah kita miliki harus di pelihara dan ditingkatkan agar  menjadi iman yang sempurna, iman yang sempurna dinyatakan dengan berkata yang benar (ahsana qaulan), beramal yang baik(ahsana ‘amalan) dan sikap ini yang seharusnya dimilki oleh seorang hamba Allah yang Muttaqin. Orang Muttaqin adalah hamba Allah yang memeperoleh ketenangan jiwa dalam kehidupannya, hamba Allah yang jiwanya tenang selalu dirindukan oleh Allah SWT dengan surgaNya. Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al-Fajr:27-30

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿﴾ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿﴾
Artinya:  Hai jiwa yang tenang.Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi  diridhai-Nya.Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Jama’ah ‘idul firti yang berbahagia !              
Marilah kita buka lembaran baru dan kehidupan baru setelah kita kembali ke fitrah, dengan semangat baru. Marilah kita jalani dan kita isi kehidupan ini dengan dan untuk beribadah secara ikhlas untuk memperoleh keridhoan Allah.
Setelah kembali ke fitrah, seharusnya terasa pada diri kita memiliki jiwa besar dan lapang dada. Tidak ada lagi pada diri kita rasa benci dan dendam. Marilah kita saling bersilturahmi untuk mempererat ukhuwah persaudaraan, marilah kita saling maaf memaafkan meminta dan memberi maaf.
Taqobalallahu minna wa minkum, Minal ‘aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin
Akhirnya marilah kita berdoa dengan rendah hati dan tulus, semoga Allah mengabulkan do’a kita:







Do’a:
 رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِين.    
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ .
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ .     
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ .
 رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar