Welcome Friends....Tafadhol...

SELAMAT DATANG DI DUNIA KEPRAMUKAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Senin, 27 Juni 2011

inkluifisme dalam pramuka di Virginia


Virginia: Belajar Agama Lewat Kegiatan Pramuka
dakwatuna.com – Washington, ”Demi kehormatanku, aku berupaya untuk selalu mengabdi pada Tuhan dan negaraku, membantu orang di setiap waktu, dan menjalankan aturan yang berlaku,” kata Mena, saat mengucapkan janji kepanduan sambil mengangkat tiga jari tangan kanannya.
Mena, gadis Muslim berusia 15 tahun dari utara Virginia itu, menikmati pengalaman menyenangkan sejak bergabung dengan kepanduan di Islamic Center di Virginia, tiga tahun lalu. Ia bergabung dengan Cadette and Senior Girl Scouts di All Dulles Area Muslim Society (ADAMS).
Dengan senyum lebar, gadis berjilbab itu mengungkapkan, pertemuannya dengan orang-orang yang berbeda dari beragam latar belakang. Ia pun menguraikan, banyak kesempatan yang diperolehnya dengan menjadi seorang pandu.
Salah satu pengalaman yang begitu membuat Mena senang adalah saat ia berkesempatan untuk bertandang ke Gedung Putih. ”Seperti pada tahun pertama saya ikut kepanduan, saya bertemu dengan Presiden Bush (George W Bush),” ujarnya seperti dikutip Islamonline.
Saat itu, jelas Mena, digelar upacara bendera dan pertandingan soft ball di Gedung Putih. Razia Sohail, seorang ketua kelompok di kepanduan, mengatakan, kepanduan telah menarik banyak minat sebagai sebuah aktivitas bagi anak-anak Muslim.
”Kepanduan menjadi sangat populer. Banyak orang tua yang meminta anak mereka untuk bergabung di kepanduan,” ujar Sohail. Hampir semua Islamic Center yang besar atau masjid-masjid memiliki kegiatan kepanduan di masing-masing wilayah.
Sohail mengungkapkan, di ADAMS, terdapat lebih dari 200 anak laki-laki dan perempuan yang ikut dalam kepanduan. Berdasarkan data Boy Scouts of America, kelompok kepanduan Muslim telah mengalami peningkatan pesat sejak dua tahun terakhir.
Lembaga ini menyatakan, sekitar 2.000 pandu laki-laki mendaftarkan diri di 112 kelompok melalui sekolah-sekolah Islam atau masjid. Untuk pandu perempuan, tak diketahui angka pastinya. Sebab, biasanya mereka tergabung dalam kelompok pandu non-Muslim yang sudah ada.
Banyaknya orang tua yang mendorong anaknya bergabung dalam kepanduan bukan tanpa pertimbangan. Mereka menilai, kepanduan adalah kegiatan yang sesuai ajaran Islam. ”Saya pikir, prinsip Islam teradopsi baik dalam kepanduan,” kata Navid Khan, seorang ayah beranak tiga.
Khan menambahkan, konsep kepanduan adalah sebuah aktivitas yang sehat dan bermanfaat. Konsep ini mengajarkan para pandu untuk membantu orang lain melakukan hal yang benar, bersih, berani, dan mengajarkan berlaku jujur. ”Saya pikir, inilah yang diajarkan Islam.”
Dua anak perempuan Khan telah bergabung dengan Junior Scout Troops dan kini anak laki-lakinya, Adam, siap bergabung dengan Daizy Troops. Sementara itu, Karima Shammad, seorang ibu beranak dua, mengatakan kepanduan memberi anak-anaknya lingkungan sempurna.
Dalam kepanduan, jelas Shammad, juga banyak contoh positif bagi anak-anaknya. ”Ini membuat mereka memiliki rasa tanggung jawab dan terlibat dalam pelayanan kepada masyarakat. Semua hal ini membantu mereka berkembang,” katanya.
Shammad pun menepis kekhawatiran bahwa kepanduan akan membuat anak-anak keluarga Muslim, khususnya perempuan, terganggu keyakinannya. Ia menyatakan, dulu ia adalah seorang pandu perempuan bahkan bergabung dengan kelompok pandu perempuan non-Muslim.
Menurut Shammad, jika anak perempuannya yang kini bergabung dengan kepanduan, melihat aktivitas yang tak berhubungan dengan Islam selama interaksi di kelompok kepanduan non-Muslim, ia melihat hal itu akan menjadi kesempatan yang mendidik bagi anaknya.
Kondisi itu, kata Shammad, menjadi kesempatan bagi anaknya melihat lebih jauh dan bertanya mengapa mereka melakukan sesuatu terkait keyakinannya. Ini kesempatan baik untuk berdialog dan melihat bagaimana orang lain menjalankan keyakinannya.
”Kami tinggal di sebuah komunitas yang luas. Kami, Muslim, bukanlah masyarakat yang tertutup dan anak-anak tentu akan berkomunikasi dengan orang lain,” jelas Shammad. Bagi Saira, yang ikut kepanduan sejak TK, berinteraksi dengan orang lain adalah hal yang menyenangkan.
Termasuk, kata Saira yang kini berusia 16 tahun, saat kelompoknya bertemu dengan kelompok non-Muslim dari sekitar Kota Falls Church di berbagai kegiatan. ”Saya juga selalu merasa senang mengatakan kepada orang lain bahwa saya seorang pandu,” katanya.
Menurut Rahima Ullah, ketua Brownie Troops, aktivitas seperti berkemah bersama kelompok non-Muslim, memberikan kesempatan bagi para pandu bergaul dengan masyarakat lebih luas. ”Kepanduan adalah tentang menjadi inklusif,” ungkapnya. iol/fer/taq/RoL

Out Bond Fun Game


Games outbound ini termasuk kategori fun game.  Sangat cocok untuk dipakai ice breaking dan untuk mencari kelompok secara acak.
Tujuan permainannya adalah :
  • Melatih konsentrasi
  • Melatih kekompakan
  • Melatih kesabaran
  • Melatih indra pendengar
  • Melatih daya ingat
Alat yang digunakan :
-          Penutup mata (slayer atau yang lainnya)
-          Tali rafiah untuk pembatas
Cara permainan games
  1. Sebelum permainan dimulai, arena diberi garis pembatas dulu, tergantung kondisi lapangan
  2. Semua peserta outbound berada dalam area
  3. Semua peserta outbound diberi secarik kertas yang bertuliskan suara binatang, misal : MEONG, GUK, CIT, PETOK, dll
  4. Masing-masing suara binatang maksimal 10 buah kertas (tergantung jumlah kelompok yang akan dibentuk)
  5. Semua peserta outbound diminta menutup matanya dengan slayer
  6. Peserta outbound harus mencari keluarganya dengan cara menyuarakan  suara yang telah dibaca mereka sebelumnya
  7. Waktu pencarian dibatasi
  8. Peserta tidak boleh keluar arena
  9. Peserta tidak bersuara selain suara yang telah ditentukan

Tujuan permainan/games :
  1. Kerjasama antar anggota dan team
  2. Mengatur strategi dan kreativitas
  3. Menempatkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Aturan permainan/games outbound :
  1. Peserta tiap-tiap kelompok outbound terdiri dari 8-10 orang
  2. Seluruh peserta sebaiknya menggunakan celana panjang
  3. Gunakan lokasi/tempat yang tidak becek
  4. Dilakukan serentak dan terdiri dari beberapa regu
  5. Tiap regu memiliki jumlah yang sama
  6. Tiap regu berusaha keras membuat timnya menjadi regu dengan deretan paling panjang
  7. Peserta boleh menggunakan apa saja yang saat itu dibawa sebagai penyambung (dompet, kartu, tali sepatu, ikat pinggang, badan, dll)
  8. Tidak diperkenankan melepas baju
  9. Regu pemenang adalah yang membuat deretan yang terpanjang

Tujuan permainan :
  1. Kerjasama tim
  2. Kekompakan
  3. Melatih kehati-hatian
  4. Melatih kesabaran’
  5. Mengatur strategi tim
  6. Membangun jiwa kompetisi
Alat yang digunakan :
  1. Tongkat pramuka sejumlah peserta.
  2. Ember (jumlah sesuai dengan jumlah kelompok outbound)
Cara permainan
  1. Permainan dilakukan secara beregu/berkelompok dengan jumlah masing-masing kelompok sekitar 8-10 orang
  2. Masing-masing peserta outbound mendapatkan satu buah tongkat pramuka
  3. Instruktur outbound menentukan titika start dan titik finish nya terlebih dahulu (jaraknya sebaiknya antara 5 sampai 10 meter).
  4. Letakkan ember yang telah diisi dengan air (tak perlu penuh) di titik start sejumlah regu yang bertanding.
  5. Instruktur outbound memberi  aba-aba  mulai. Seluruh peserta outbound mulai mengangkat air menuju titik finish.
Aturan main :
  1. Dalam mengangkat ember yang berisi air, peserta hanya boleh menggunakan tongkat, tidak boleh memakai tangan. Ember bisa diangkat dengan tongkat caranya menyentuhkan ujung tongkat ke bibir ember.
  2. Permainan diulang lagi bila ember  terjatuh  atau dianggap gagal.
  3. Pemenang adalah kelompok yang paling dahulu sampai titik finish tanpa menjatuhkan ember.

Tujuan permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan otak peserta outbound. Langkah yang harus dilakukan oleh peserta outbound adalah tiap-tiap peserta dalam outbound training ditutup matanya, kecuali yang ditunjuk sebagai leader, mengikuti jalur yang sudah dibuat. Dengan arahan Leader, peserta berjalan mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Orang yang pertama memasuki garis finish ditetapkan sebagai pemenang. Pemaknaan dalam permainan ini adalah bagaimana seorang bisa tampil sebagai pemimpin (leader) dan bagaimana rasanya dipimpin orang lain. Saling percaya antar sesama divisi dalam perusahaan.

Tujuan permainan ini adalah melatih kerjasama yang komunikatif.
Alat bantu yang digunakan adalah bambu, air, tali dan bola pimpong
Prosedur dalam permainan ini adalah :
  1. Tiap kelompok berlomba mengeluarkan bola dari dalam bambu dengan cara menuangkan air ke dalam bambu.
  2. Cara menuangkannya, bambu yang berisi air hanya boleh diangkat dengan menggunakan tali yang telah disediakan
  3. Saat melakukan evakuasi, anggota badan tidak boleh melewati batas aman dari daerah yang telah ditentukan
Pemaknaan dalam permainan ini adalah :
  1. Bagaimana langkah peserta dalam melaksanakan tugas ini
  2. Strategi apa saja yang peserta gunakan untuk menyelesaikan tugas ?
  3. Mampukan mereka bekerjasama dengan baik ?
  4. Siapakah yang mampu memimpin dan berkomunikasi dengan baik






Game ini termasuk dalam kategori low game.
Peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan game ini adalah :Kertas yang di potong ukuran 10×5 cm. Pulpen, dan webbing atau tali dibuat melingkar berdiameter  kurang lebih 1meter.
Cara permainan : Peserta outbound dibuat menjadi beberapa kelompok.  Masing-masing peserta diminta untuk menuliskan namanya masing-masing pada kertas kecil yang sudah disediakan. Kemudian kertas tersebut digulung dandi aduk/diacak. Seluruh peserta outbound diminta untuk masuk kedalam webbing/tali yang sudah disediaka n instruktur. 3 atau 4 anggota kelompok ditutup matanya. Kemudian instruktur outbound menyebar kertas yang berisi nama seluruh peserta outbound di lapangan/area outbound. Seluruh peserta diminta untuk mencari namanya masing2 dalam waktu yang teah ditentukan oleh instruktur outbound. Peserta dilarang keluar lingkaran group dalam mencari nama mereka.
Teaching point :
-          Melatih kekompakan group
-          Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman kita
-          Cepat bertindak dan mengambil keputusan
-          Mengetahui strategi yang baik dalam suatu permasalahan.
-          Berfikir kreatif dan inovatif

Tujuan permainan :
  • Menjalin kerjasama dan toleransi antar anggota
  • Belajar menerima dan siap kapan pun harus bisa memberi kesempatan kepada orang lain
  • Berlatih menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat yang dibutuhkan untuk permainan ini :
  • Tali, jumlah tali disesuaikan dengan jumlah peserta. Panjang tali sekitar 3 meter
  • Tongkat/bambu yang panjangnya sekitar 2-3 meter
  • Aneka halang rintangan
Cara permainan :
  • Tiap anggota tim berhak memegang seutas tali, boleh disebelah kanan, boleh disebelah kiri
  • Letakkan tongkat di tengah tarikan utas tali, dimana tali dalam keadaan kondisi kencang
  • Tim menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
  • Tim pemenang adalah yang mencapai finish lebih dahulu tanpa membuat tongkat jatuh
  • Apabila tongkat jatuh maka harus mulai lagi dari start.
Tujuan permainan ini adalah :
  • Melatih kecermatan dalam menggunakan strategi
  • Melatih kesabaran
  • Kerjasama kelompok
Alat yang harus disiapkan :
  1. Piring
  2. Balon (ditiup sebelum permainan dimulai)
Cara permainan/games :
  1. Permainan ini dilakukan secara kelompok
  2. Peserta melakukan permainan ini secara estafet. Jadi anggota kelompok harus berjajar dengan jarak 10-15 m
  3. Peserta pertama membawa balon dari garis start menuju ke peserta kedua, kemudian peserta kedua ke peserta ketiga. Begitu seterusnya sampai finish
Aturan :
  1. Bola harus selalu berada di dalam piring selama peserta berjalan
  2. Kelompok yang menang adalah kelompok yang sampai ke garis finish


Tujuan permainan adalah :
  • Melatih kerjasama tim
  • Melatih kekompakan tim
  • Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman
  • Menumbuhkan sikap rela berkorban demi kesuksesan bersama
  • Mengembangkan strategi untuk tercapainya tujuan
Cara permainan :
  1. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
  2. Tugas kelompok adalah membuat menara manusia setinggi-tingginya
  3. Peserta dibebaskan membuat strategi apapun untuk membuat menara tersebut
  4. Peserta tidak diperkenankan menggunakan alat bantu apapun
  5. Waktu permainan dibatasi 10-20 menit
  6. Kelompok dengan menara tertinggi adalah pemenangnya

Termasuk dalam kategori low game. Fun dan penuh keceriaan.
Tujuan dari permainan ini adalah :
  • Melatih kecepatan dalam berfikir
  • Melatih kekompakan tim
  • Cepat bertindak
  • Mengetahui kekurangan dan kelebihan teman
Apa sih peralatan yang dibutuhkan untuk memainkan game ini?
  1. Helm
  2. Jaket/rompi
  3. Sarung
  4. Kaos kaki
  5. Sepatu
Bagaimana cara memainkan game ini?
Sederhana saja kok. Mula-mula peserta outbound dibagi menjadi beberapa tim.  Setiap tim mendapat  perlengkapan seperti tersebut di atas.
  1. Tentukan dulu garis start dan garis finish nya
  2. Masing-masing tim berada di garis start.
  3. Semua perlengkapan tadi di taruh di garis yang lain (jaraknya sekitar 15 meter)
  4. Instruktur outbound bertugas memberikan aba-aba
  5. Begitu terdengar aba-aba, maka peserta pertama segera berlari mengambil helm dan memakainya. Setelah helm dipakai, segera berlari menuju garis start.
  6. Setelah peserta pertama tiba di garis start, helm dilepaskan dan dipakai kan ke peserta kedua
  7. Peserta kedua berlari menuju peralatan, kemudian memakai rompi/jaket
  8. Peserta kedua berlari menuju start, kemudian melepas helm dan rompi. Kedua peralatan tadi dipakaikan ke peserta ketiga.
  9. Peserta ketiga berlari menuju peralatan, kemudian memakai sarung. Segera setelah sarung terpakai, berlari menuju garis start dan memakaikannya ke peserta berikutnya.
  10. Begitu seterusnya sampai peserta terakhir memakai semua perlengkapan yang ada.
  11. Apabila peserta kelompok lebih dari 5 orang, perlengkapan bisa ditambah, seperti celana, gelang, ikat pinggang, dll
  12. Peserta mengambil peralatan harus sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh instruktur
  13. Peserta harus memakai serapi mungkin
  14. Kelompok tercepat adalah pemenangnya.
  15. Selamat mencoba

Tujuan Permainan :
  • Meningkatkan kerjasama tim
  • Melatih sikap kehati-hatian.
  • Melatih psikomotorik (kasar dan halus).
Alat
Telur sejumlah kelompok/tim yang ada.
Pelaksanaan :
  1. Bagi peserta outbound dalam beberapa tim. Masing-masing tim beranggotakan 8-10 orang.
  2. Tiap kelompok membentuk barisan sesuai dengan kelompoknya masing-masing dengan jarak 5-10 meter.
  3. Peserta pertama menerima sebuah telur dari instruktur outbound, lalu melemparkannya ke peserta tim yang ada didepannya. Dalam menerima telur, peserta menggunakan kaos yang dipakainya. Setelah menerima telur, telur tersebut dilemparkan kembali ke peserta berikutnya. Begitu seterusnya sampai ke peserta terakhir.
  4. Kelompok yang memecahkan telur dianggap gagal/gugur.
  5. Kelompok yang berhasil memindahkan telur dari awal sampai akhir tanpa membuat telur tersebut pecah, dinyatakan sebagai pemenang.



Game ini bisa dimainkan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Peserta pelatihan outbound di bagi dalam beberapa tim, yang jumlahnya masing-masing tim antara 7-10 orang. Masing- masing kelompok diberikan spidol yang diikat dengan tali rafiah yang cukup panjang.
Cara permainan (games)
  1. Peserta diminta instruktur untuk berbaris menyamping di masing-masing kelompok
  2. Atas perintah instruktur outbound, peserta mulai memasukkan spidol yang diikat rafiah ke dalam bajunya. Dengan cara : dari lengan baju sebelah kiri peserta pertama, ke pundak. Dalam tubuh, menuju ke bawah (rok atau celana) kiri. Menyeberang ke kaki kanan, terus naik ke paha. Ke tubuh terus keluar melalui pundak sebelah kanan, kemudian ke lengan kanan.
  3. Peserta kedua mulai melakukan proses yang sama.
  4. Begitu seterusnya, hingga peserta terakhir.
  5. Kelompok outbound yang paling pertama menyelesaikan games ini adalah pemenangnya.
Tujuan permainan :
  • Kekompakan team/tim
  • Menunjukkan bahwa sesuatu yyyannng tadinya dianggap tidak mungkin, dapat terwujud bila   ada dorongan dan pendapat kolektif yang serempak dan kompetitif
Diskusi :
-          Apa yang muncul dibenak peserta ketika mendengar nama permainan menjahit manusia?
  • Dimana letak hikmah dari permainan ini?
  • Bagaimana agar bisa cepat selesai?
  • Apakah diperlukan figur pemimpin dalam permainan ini?
  • Apa hubungan persepsi dengan permainan ini?
Pendahuluan dan Persiapan
Games ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan. Peserta dibagi dalam 3-4 kelompok yang terdiri dari 6-10 orang.
Instruksi dan petunjuk permainan
  • Setiap kelompok diminta membentuk barisan ke belakang seperti kereta, dengan tangan memegang bahu atau pinggang kawan yang ada di depannya.
  • Jika memungkinkan, minta mereka memeluk rekan yang ada didepannya masing-masing.
  • Kemudian kita beri aba-aba untuk mereka secara bersama-sama bergerak ke kiri atau ke kanan atau ke depan ke belakang sesuai instruksi,
  • Peserta harus bergerak dengan cara melompat bersama, tanpa boleh barisannya putus atau rusak.
  • Setelah beberapa kali mencoba ke arah yang sesuai dengan instruksi, maka kemudian mereka harus melakukan gerakan yang berlawanan dengan instruksi yang diberikan.
Larangan dan hukuman
  • Barisannya tidak boleh putus atau rusak.
  • Minta mereka untuk tidak bersuara (yang dapat dijadikan “alat bantu komando”) pada saat melakukan gerakan.
  • Bagi kelompok yang salah atau ada anggota kelompoknya salah melakukan pergerakan maka kelompok tersebut harus gugur
Target
  • Permainan terus dilanjutkan hingga didapat pemenang, yaitu yang tidak pernah melakukan kesalahan
Variasi
  • Untuk mendistorsi, kita dapat memberi instruksi dengan ditambahkan gerakan tangan atau kita melompat juga sambil memberi instruksi.

Tujuan permainan :
  • Meningkatkan kekompakan kelompok
  • Kecermatan
  • Kecepatan
  • Bertindak cepat
  • Bisa mengatur strategi
Alat yang digunakan :
  1. Bola plastik sebanyak mungkin dengan berbagai ukuran
  2. Tali/ rafiah untuk daerah pembatas bagi peserta
  3. Dua kantong plastik besar untuk tempat bola
  4. Penghalang (kain)
Cara permainan :
  1. Permainan meteor garden dimainkan secara kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 10-15 orang
  2. Instruktur dan fasilitator melemparkan bola dari balik penghalang, dan peserta harus dapat menangkap bola, tetapi harus tetap berada di garis pembatas yang berbentuk persegi
  3. Lemparan bola dilakukan dengan cepat dan tidak beraturan, agar peserta kesulitan menangkapnya
  4. Setelah bola ditangkap, langsung dimasukkan kedalam kantong plastik yang telah disediakan
Aturan :
  1. Peserta tidak boleh keluar dari garis pembatas selama menangkap bola
  2. Bola yang tidak tertangkap tidak boleh diambil peserta
  3. Kelompok yang paling banyak menangkap bola adalah pemenangnya.


Tujuan permainan :
  • Melatih menemukan kesamaan
  • Bermain strategi
  • Melatih kejujuran
Alat : Sepatu atau kertas tebal sebagai tanda
Cara permainan :
  1. Permainan ini dilakukan dalam kelompok besar
  2. Seluruh peserta membentuk satu lingkaran besar, dan setiap peserta mempunyai posisi sendiri-sendiri dengan diberi  tanda sepatu atau kertas tebal
  3. Seorang peserta sebagai relawan berada di tengah, lalu bertanya kepada peserta lain, “apakah kamu mencintaiku?” Para peserta lain bebas menjawab “ya” atau “tidak
  4. Apabila mengatakan “ya”, maka seluruh peserta harus pindah tempat dari posisi awal keposisi yang lain. Relawan tersebut berusaha merebut posisi dalam barisan
  5. Apabila peserta yang ditanya menjawab “tidak”, maka ia harus memberi alasan. Misalnya “ karena saya mencintai orang yang memakai sepatu hitam”. Maka seluruh peserta yang memakai sepatu hitam harus mencari posisi (tempat) lain dengan cara berpindah tempat. Dan relawan tersebut juga berusaha merebut barisan.
  6. Peserta yang tidak mengenakan sepatu warna hitam tetap pada posisinya.
  7. Peserta yang tidak mendapatkan posisi dalam lingkaran, menggantikan relawan tersebut.
  8. Peserta harus jujur apabila menemukan kesamaan dalam dirinya
  9. Dalam berebut posisi,  peserta tidak boleh merebut peserta lain yang telah mendapatkan posisi

Teaching Point :
  • Melayani pelanggan (customer) dengan baik
  • Menghilangkan struktur hirarki dalam organisasi
  • Melatih konsentrasi kerja
  • Cara baik untuk mengakrabkan peserta outbound dengan saling menyebutkan nama.
Peralatan yang dibutuhkan :
  1. Bola/yang lainnya dipakai untuk melempar
Cara permainan :
Permainan ini sangat bagus dipakai untuk ice breaking (game awal/game pemecah kebekuan) dalam suatu pelatihan atau kegiatan outbound. Bisa dimainkan indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (diluar ruangan). Dimainkan pada awal pelatihan, bahkan kalau bisa sebelum peserta sempat memperkenalkan dirinya kepada yang lain.
Peserta diminta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Kalau peserta belum saling mengenal, mereka kita minta untuk memperkenalkan diri.
Setelah semua peserta memperkenalkan diri, peserta diminta untuk saling melempar bola dan saling menangkap bola dengan menyebut nama dan orang yang akan dituju untuk menangkap bola yang akan dilempar.
Mereka yang salah menyebutkan nama diri sendiri atau orang yang akan dituju dikenakan sangsi tertentu, misalnya dengan meminta maaf. Untuk beberapa menit pertama, mungkin anda akan banyak  mengenakan sangsi tersebut. Kesuksesan tim diukur dari berapa banyak  kesalahan yang dibuat. Makin sedikit, makin sukses tim tersebut.
Agar lebih menarik permainan dilanjutkan dengan menambah jumlah bolanya. Menjadi 2 atau 3 bola.


Tujuan Permainan :
  • Melatih sikap pantang menyerah dalam menggapai impian
  • Mampu belajar dari pengalaman yang salah
Alat :
  1. Tali plastik kecil
  2. Carabineer
  3. Kerta bertuliskan impian peserta
Cara permainan :
  1. Tali diikatkan pada pohon-pohon
  2. Kerta bertuliskan impian ditempatkan pada pohon dengan posisi kertas terbalik, sehingga tulisan tidak terlihat
  3. Peserta diberi carabineer
  4. Permainan ini diumpamakan peserta dalam posisi menggantung pada tali dengan kaki tidak menyentuh tanah, sehingga mereka harus menggunakan carabineer untuk tetap bisa menggantung
  5. Pada saat peserta berpindah dari tali yang satu ke yang lain, mereka terlebih dahulu harus mengaitkan carabineer dengan tali tersebut.
  6. Peserta harus tetap berjalan mencari kertas yang bertuliskan impian mereka sendiri.
  7. Apabila peserta menemukan impian temannya, maka harus dikembalikan ke tempat semula
  8. Setelah peserta menemukan impian mereka sendiri, peserta harus kembali ke posisi start dengan cara yang sama
By : yudha