Welcome Friends....Tafadhol...

SELAMAT DATANG DI DUNIA KEPRAMUKAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Minggu, 13 Februari 2011

Khutbah Idul fitri Ayah(Imm.Syukri Muifilit)


KHUTBAH IDUL FITRI 1431 H
“MERINDUKAN SURGA ALLAH SWT”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَلِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَكَبِِرُهُ وَنَقُوْلَ اللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُوْلِلَّهُ الْحَمْدُ­. اَللهُ اَكْبَرُ كَبِِِيْرًاوَالْحَمْدُلِلَّهِ كَثِرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَ وَاَصِيْلاً. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ا لَّذِيْ شَرَعَ لِلنَّاسِ عِيْدًا مُبَارَكاً وَنَعِيْمًا مَشْكُوْرًا وَيَوْمَ مَسْرُوْرًا.
وَالصَّلاَةَ وَالسَّلاَمُ عَلَ مَنْ اَرْسَلْهُ اللهُ رَحْمَتً لِلْعَا لَمِيْنَ وَبَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُوْ بِاءِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ مُؤْمِنًا وَمُخْلِصًا. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلََّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَ بَعْدُ.
فَيَا عِبَادَاللهُ اُصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَىْ اَللهِ فَقَدْ فَا زَا ْلمُتَّقُوْنَ.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu Akbar, Allahu akbar, Walillahilhamd.
Jama’ah idul fitri yang berbahagia   !
Mari kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk melaksanakan ibadah idul fitri tahun ini (1432H) pada pagi hari yang indah ini. Semoga  semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT yang Maha Kuasa dan dibalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berjuang menyampaikan risalah Islamiyah sebagai petunjuk dan pedoman hiddup bagi seluruh umat, yang selalu setia mengikuti sunnahnya dengan penuh keimanan dan keikhlasan.

Jama’ah ‘id yang berbahagia!
Pagi ini, umat islam di mana-mana , diseantero bumi Allah ini, sama-sama bergembira menyambut dan melaksanakan sholat ‘idul Fitri, tua – muda, besar- kecil, laki-laki-perempuan, sama-sama menggumandangkan kalimat-kalimat suci dengan penuh semangat dan kegembiraan.
Allahu akbar, Allah Maha Besar, besar dari segala-segalanya semua kekuatan dan kekuasaan menjadi kecil tak berarti di bandingkan dengan kekuasaan Allah SWT yang maha Agung.
Islam mengajarkan kepada kita kalimat takbir, saat adzan saat iqomah, saat memulai shalat, saat menyembelih hewan, saat terjun ke medan laga, juga pada saat seorang bayi dilahirkan, Kalimat Takbir pun di kumandangkan di telinganya. Pada hari idul fitri seperti ini kita mengucapkan takbir keras-keras membesarkan Asama Allah.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلََّا الله وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illallahuu, Allahu akbar, walillahilhamd.
La ilaha illallah, Tiada Tuhan yang disembah melainkan hanya Engkau Ya Allah, seluruh hidup kami, lahir dan batin kami serahkan kepada-Mu. Seluruh yang kami rasakan, kami pikirkan, kami ucapkan dan kami lakukan, hanya untuk mencari dan mengharap ridhoMu Ya Allah.
Allhamdulillah, segala puji hanya di persembahakan kepadamu Ya Allah,tidak ada yang berhak di puji selain Engkau yang Maha pengasih dan penyayang yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba- hambaNya.

Jama’ah idul fitri yang mulia!
Pada hari idul fitri ini kita bergembira, seperti gembiranya orang –orang yang sedang berbuka puasa dan kita menuggu kegembiraan yang luar biasa yakni, saat bersua dengan Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW:
لِلصَاءِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحَهُمَااِذَااَفْطَرَبِفِطِِرِهِ وَاِذَالَقِىرَبَهُ فَِرحَ بِصَوْمِهِ
“orang yang berpuasa itu memilki dua kegembiraan yaitu saat ia berbuka puasa dia bergembira dengan makananya, dan jika berjumpa Tuhanya dia bergembira Puasanya”.(H.R. Bukhari dan Muslim).

Jama’ah Idul fitri yang berbahagia!
Sebulan lamanya kita berjuang melawan hawa nafsu kita sendiri. Hawa nafsu yang jikalau di turuti akan menjerumuskan kita ke jurang kesulitan, kesesatan, kesengsaraan dan kehancuran.
Allah SWT berfirman
 وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
“…Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah, sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, mendapat adzab yang berat…” (Q.S.Shad:26)
Sekarang, apakah kita termasuk orang-orang yang kembali dari medan juang dengan kemenangan, sehingga pantas menerima ucapan مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَاْلفَاءِزِيْنَ                                                        
Tentu tidak mudah untuk menjawabnya. Kita perlu mengoreksi diri, apakah puasa yang kita lakukan sudah berlandaskan  imanan dan iktisaban, atau hanya berpayah-payah menahan lapar dan haus tanpa makna?

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd
Jama’ah yang berbahagia!
Selama kita masih hidup, selama itu pula kita berjuang. Berjuang mempertahankan kemenangan yang telah diperoleh pada idul fitri ini, setelah kita latih selama satu bulan dengan berpuasa, berjuang untuk memperoleh surga Allah, mengabdikan diri sebagai penghuni surga yang selalu mendapat kenikmatan dan penghormatan, Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh keni`matan. Do`a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup do`a mereka ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin."

Jama’ah ‘id yang berbahagia!
Agama islam adalah agama Allah yang ajaranya sesuai dan selaras dengan fitrah manusia untuk itu demi keselamatan hidup kita marilah kita tetap dalam beragama islam, agama yang diridhoi, agama yang fitrah, agama yang lurus, agama penyelamat kehidupan umat dunia akhirat.
Alhamdulillah kita semua hingga kini masih tetap beragama islam. Berarti kita telah berjalan dijalan yang benar, jalannya orang-orang yang diberi nikmat, bukan di jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan di jalannya orang – orang yang sesat.
Setelah kita beragama yang benar, yang perlu ditingkatkan adalah iman. Iman yang meningkatkan menghantarkan seseorang untuk mendapatkan ketaqwaan. Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka – mereka yang pada dirinya menghimpun  semua sifat,kebenaran dan keebaikan.kebenaran dan kebaikan membimbing  seseorang untuk masuk ke surga Allah SWT.
Sabda Nabi:
اِنِّ الصِّدْقِ يَهْدِى اِلَى الْبِرِّوَاِنِّ الْبِرَّيَهْدِى  اِلَى الْجَنَّهِ                                      
                               
“Sesungguhnya kebenaran itu membimbing pada kebaikan dan kebaikan itu membimbing ke surga

Jama’ah yang berbahagia!
Kehidupan di dunia ini adalah kontrak kerja antara seseorang hamba dengan Tuhan-Nya, untuk mau membina diri, menjadi lebih baik , kita yang pada hari ini merayakan idul fitri adalah orang-orang yang lebih baik, yang telah mengembalikan diri kepada Fitrah yang dijadikan Allah SWT, sebagai dasar watak jiwa untuk beribadah kepada Allah sebagai tugas hidup kita. Semua aktivitas hidup dan kehidupan adalah ibadah asalkan ikhlas untuk memenuhi tuntunan agama dan dilaksanakan sesuai dengan syari’at dan ditempuh dengan jalan yang halal.
Ibadah dalam pengertian luas adalah menjalani kehidupan untuk memperoleh keridhoan Allah SWT , dengan mentaati syariat-Nya, menunaikan hak pribadi, menunaikan kewajiban kemasyarakatan melakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan keadilan dan kebenaran, berpihak dan membela kaum dhuafa, mengatasi kesenjangan sosial dan mengentaskan kemiskinan, mengelola alam guna dimanfaatkan hasilnya, untuk memenuhi keluarga, semuanya bernilai ibadah asalkan sesuai denagn perintah allah SWT dan RasulNya yang berlandaskan kepada Alquran dan Al-Hadits shahih.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَا اِلَهَ اِلََّا الله وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha illallah allahu akbar, walillahilhamd

Sidang jam’ah ‘id yang berbahagia!
Iman yang sudah kita miliki harus di pelihara dan ditingkatkan agar  menjadi iman yang sempurna, iman yang sempurna dinyatakan dengan berkata yang benar (ahsana qaulan), beramal yang baik(ahsana ‘amalan) dan sikap ini yang seharusnya dimilki oleh seorang hamba Allah yang Muttaqin. Orang Muttaqin adalah hamba Allah yang memeperoleh ketenangan jiwa dalam kehidupannya, hamba Allah yang jiwanya tenang selalu dirindukan oleh Allah SWT dengan surgaNya. Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al-Fajr:27-30

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿﴾ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿﴾
Artinya:  Hai jiwa yang tenang.Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi  diridhai-Nya.Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Jama’ah ‘idul firti yang berbahagia !              
Marilah kita buka lembaran baru dan kehidupan baru setelah kita kembali ke fitrah, dengan semangat baru. Marilah kita jalani dan kita isi kehidupan ini dengan dan untuk beribadah secara ikhlas untuk memperoleh keridhoan Allah.
Setelah kembali ke fitrah, seharusnya terasa pada diri kita memiliki jiwa besar dan lapang dada. Tidak ada lagi pada diri kita rasa benci dan dendam. Marilah kita saling bersilturahmi untuk mempererat ukhuwah persaudaraan, marilah kita saling maaf memaafkan meminta dan memberi maaf.
Taqobalallahu minna wa minkum, Minal ‘aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin
Akhirnya marilah kita berdoa dengan rendah hati dan tulus, semoga Allah mengabulkan do’a kita:







Do’a:
 رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِين.    
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ .
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ .     
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ .
 رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ .

Jumat, 04 Februari 2011

Pramuka islami

Oleh : Relawan PINTAR | 29 Oktober 2010
Pramuka pun Jaga Masjid Nabi
MADINAH  -- Jangan remehkan Pramuka. Di Arab Saudi, Pramuka pun punya banyak peran, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan Pramuka (Kassyafah) untuk menjaga setiap sudut kawasan Markaziyah atau kompleks Masjid Nabawi, Madinah.

Mereka berjaga-jaga bersama ribuan personel keamanan yang terdiri atas polisi (syurtoh), askar (pamong praja). Para petugas keamanan ini, tersebar di jalan-jalan sekitar masjid, pintu gerbang masjid, halaman masjid dan di dalam masjid.

Bila musim haji tahun sebelumnya, jalan-jalan di luar Markaziyah kira-kira sejauh 500 meter dari Masjid Nabawi sepi dari petugas pengamanan, kini sejumlah pamong praja ataupun Pramuka selalu bersiaga di tiap perempatan jalan. Jumlah mereka menjadi berkali-kali lipat ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat wajib.

Makin mendekati masjid jumlah petugas pengamanan makin banyak. Tepat di depan gerbang Masjid Nabawi, beberapa jenis mobil polisi terparkir lengkap dengan belasan personelnya. Para petugas ini bertugas mengatur lalu lintas dan membantu para calhaj menyeberang jalan.

Para pramuka yag berjaga itu umumnya berasal dari sekitar kota Madinah saja. Mereka dikoordinir dari sekolah-sekolah Mutawassitoh dan Tsanawiyah (Tsanawiyah dan Aliyah) di seluruh kota Madinah. Rata-rata anak-anak sekolahan ini memiliki kemampuan berbahasa dan tatakrama yang lebih baik daripada para tenaga pamong praja, bahkan daripada para polisi Madinah sendiri.

Anak-anak pramuka ini, biasanya tampak berseri-seri membantu jamaah. Mereka bahkan tidak enggan mengantarkan para jamaah yang tersesat hingga ke pos-pos negara setempat.

Selama bertugas membantu jamaah haji ini, para pramuka mendapatkan insentif dari pemerintah sebanyak 2.500 riyal atau kira-kira Rp 6.250.000 untuk masa tugas musim haji.

Musim haji kali ini penjagaan memang ketat. Di pintu masuk masjid, jumlah penjaga dari Hai`ah Amar Ma`ruf Nahi Munkar (seksi urusan amar ma`ruf nahi mungkar) tampak bertambah banyak. Mereka bahkan menjadi lebih galak dibanding biasanya. Tas-tas jamaah digeledah dan bila ditemukan kamera atau atau barang terlarang, maka jamaah dilarang masuk masjid.

Banyak tenaga keamanan ini didayangkan dari kota-kota sekitar Madinah seperti Tabuk dan Thaif. Bahkan di antara mereka juga terdapat pamong praja musiman yang hanya bertugas di Masjid Nabawi saat musim haji saja."Saya sejak dua hari lalu di sini. Kami akan bertugas selama 3 minggu mengamankan para jamaah haji," kata Umar bin Mas`ud, salah seorang pamong praja yang diperbantukan dari Tabuk. Mas`ud mengaku diperbantukan musim ini dari Tabuk bersama 150 anggota Pamong Praja musiman lainnya.(sumber berita:http://www.tempointeraktif.com)

Manajemen Konflik


MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Dalam setiap organisasi, terjadinya konflik merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena di satu sisi pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi mempunyai karakter, tujuan, visi, maupun gaya yang berbeda-beda. Di sisi lain adanya saling ketergantungan antara satu dengan yang lain yang menjadi karakter setiap organisasi. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat menguntungkan organisasi sebagai suatu kesatuan. Dalam menata konflik dalam organisasi diperlukan keterbukaan, kesabaran serta kesadaran semua fihak yang terlibat maupun yang berkepentingan dengan konflik yang terjadi dalam organisasi.

A.     Pengertian Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka

B.                Macam-macam Konflik
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

1.      Dari segi fihak yang terlibat dalam konflik
Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :


a.      Konflik individu dengan individu
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.


b.      Konflik individu dengan kelompok
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
c.       Konflik kelompok dengan kelompok
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

C.     Sebab-sebab Timbulnya Konflik
Faktor-faktor  yang dapat menimbulkan adanya konflik  dalam suatu organisasi antara lain adalah :

1.      Berbagai sumber daya yang langka
Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber konflik.
2.      Perbedaan dalam tujuan
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin meningkatkan valume penjualan dengan memberikan persyaratan-persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan bunga rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal ini dipandang dari sudut keuangan, mungkin tidak dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup besar.
3.      Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula. Sebagai contoh : bagian akademik telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setapi bagian tata usaha terlambat menyampaikan surat pemberitahuan kepada para pengawas dan penguji sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan ujian.
4.      Perbedaan dalam nilai atau persepsi
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan.
5.      Sebab-sebab lain
Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.

D.    Penanganan Konflik
1.      Metode Untuk Menangani Konflik
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.
a.      Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).
b.      Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ). Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik
c.       Penyelesaian secara integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving). Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.
2.      Konflik Antara Karyawan dengan Pimpinan
Konflik jenis ini relatif sulit karena sering tidak dinyatakan secara terbuka. Umumnya karyawan pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Yang penting bagi suatu organisasi adalah agar setiap konflik hendaknya bisa diselesaikan dengan baik. Kebanyakan suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting bagi suatu organisasi “menemukan” konflik atau sumbernya sedini mungkin. Cara yang ditempuh adalah dengan menggalakkan saluran komunikasi ke atas ( up ward channel of communication ).


3.      Langkah-langkah Manajemen Untuk Menangani Konflik
a.       Menerima dan mendefinisikan pokok masalah yang menimbulkan ketidak puasan.
Langkah ini sangat penting karena kekeliruan dalam mengetahui masalah yang sebenarnya akan menimbulkan kekeliruan pula dalam merumuskan cara pemecahannya.
b.      Mengumpulkan keterangan/fakta
Fakta yang dikumpulkan haruslah lengkap dan akurat, tetapi juga harus dihindari tercampurnya dengan opini atau pendapat. Opini atau pendapat sudah dimasuki unsur subyektif. Oleh karena itu pengumpulan fakta haruslah dilakukan denganm hati-hati
c.       Menganalisis dan memutuskan
Dengan diketahuinya masalah dan terkumpulnya data, manajemen haruslah mulai melakukan evaluasi terhadap keadaan.  Sering kali dari hasil analisa bisa mendapatkan berbagai alternatif pemecahan.
d.      Memberikan jawaban
Meskipun manajemen kemudian sudah memutuskan, keputusan ini haruslah dibertahukan kepada pihak karyawan.
e.      Tindak lanjut
Langkah ini diperlukan untuk mengawasi akibat dari keputusan yang telah diperbuat.
E.     Pendisiplinan
Konflik dalam organisasi apabila tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan tindakan pelecehan terhadap aturan main yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu pelecehan ataupun pelanggaran terhadap peraturan permainan (peraturan organisasi) haruslah dikenai tindakan pendisiplinan agar peraturan tersebut memiliki wibawa.


KESIMPULAN

Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok  tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik  merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi.





Anda dapat mengukur seorang pemimpin dari persoalan-persoalan yang ditanganinya. Ia selalu mencari persoalan yang setara dengannya.
John C. Maxwell

Ukuran sukses bukanlah pada apakah Anda menghadapi suatu persoalan berat, melainkan pada apakah itu adalah persoalan yang sama yang Anda hadapi tahun lalu.
John Foster Dulles, Mantan Sekretaris Negara