Welcome Friends....Tafadhol...

SELAMAT DATANG DI DUNIA KEPRAMUKAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Jumat, 04 Februari 2011

KEPRAMUKAAN BAGI PRAMUKA PANDEGA DI PERGURUAN TINGGI


KEPRAMUKAAN BAGI PRAMUKA PANDEGA DI PERGURUAN TINGGI
H.Drs.Endy R Atmasulistya
Kepala Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Nasional

   Kapramukaan bagi Pramuka Pandega diperguruan tinggi yang dilaksanakan dengan Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan haruslah berfungsi sebagai pengabdian yang bersifat pendidikan atau pendidikan yang bersifat pengabdian.
   Bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan, kepramukaan berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan “mission” Perguruan Tinggi. Sedangkan bagi Gerakan Pramuka, Kepramukaan bagi pandega sebagai mahasiswa berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan Gerakan Pramuka serta alat untuk pembentukan kader kepemimpinan Gerakan Pramuka.
   Sehungan dengan hal diatas, sasaran Kepramukaan bagi Pramuka Pandega Perguruan Tinggi ada;ah agar mahasiswa sebagai Pramuka Pandega itu menjadi :
 

a.     Manusia Pancasila yang sehat dan kuat mental, moral dan pisiknya dan berguna bagi nusa, bansa dan negara Indonesia.
b.     Manusia yang mantap pengetahuan, pengalaman dan keterampilan.
c.      Manusia yang dapat dipercaya.
d.     Manusia matang yang berani dan mampu menghadapi tugas berat dan kesukaran serta mandiri
e.      Manusia teguh yang tidak terguyahkan oleh berbagai godaan dan ungkapan massa.
f.       Manusia yang mau memberi pengorbanan demi kejayaan nusa, bangsa dan negara Indonesia.
g.      Manusia yang memiliki patriotisme yang berpandangan luas.
h.      Manusia yang memiliki kepemimpinan yang kuat.
 
Dengan sasaran tersebut, diharapkan para mahasiswa pramuka pandega mampu melaksanakan secara efisien dan efektif Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kepemimpinan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, Kepramukaan bagi para mahasiswa Pramuka Pandega itu harus merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang sehat, menyenangkan, modern, menantang sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, kondisi dan situasi Pramuka Pandega.

Proses pendidikan bagi Pramuka Pandega itu dilakukan dalam bentuk :
a.      Proses pertemuan Pramuka Pandega.
b.     Proses pertukaran pikian yang diikuti perbuatan nyata.
c.      Perbuatan nyata dalam bentuk pengabdian masyarakat yang bersifat pendidikan atau proses pendidikan dalam bentuk pengabdian masyarakat.
            Kegiatan sebagai proses pendidikan dalam kepramukaan bagi Pramuka Pandega mahasiswa haruslah disusun dengan memperhatikan faktor- faktor sebagai berikut :
1.      Sasaran dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan.

Sasaran kegiatan adalah suatu hasil yang harus dicapai secara konkret setelah seorang Pramuka Pandega mengikuti kegiatan ( misalnya sikap, tindak lakunya, kemampuannya, keterampilannya, disiplinnya dan sebagainya.Sedangkan tujuan kegiatan adalah suatu yang diidamkan untuk dicapai setelah " memberi bekal pengalaman" dan sebagainya.

Sasaran dan tujuan kegiatan merupakan tonggak penunjuk arah kegiatan, apa, isi kegiatan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan dan dievaluasi. Sasaran dan tujuan merupakan indikator keberhasilan suatu kegiatan.

Sasaran dan tujuan suatu kegiatan disusun oleh, untuk dan sesuai aspirasi para Pramuka Pandega.
 
2.      Subyek dan Obyek Kegiatan

Dengan landasan kegiatan oleh dan untuk Pramuka Pandega, mereka merupakan subjek daripada kegiatan. Merekalah yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasinya.

Partisipasi aktif Pramuka Pandega dalam setiap kegiatan merupakan suatu syarat berhasilnya kegiatan itu. Dengan cara itu, proses pendidikan benar- benar terjadi pada diri Pramuka Pandega.Partisipasi itu jangan sebagai hasil paksaan atau perintah pembina, tetapi didasarkan pada kesukarelaan, senang, minat dan kesadaran. Hal ini bisa terjadi kalau mereka menilai kegiatan itu sebagai suatu yang dicarinya, sesuatu yang dibutuhkannya, sesuatu yang menantangnya. Para Pramuka Pandega merupakan objek kegiatan sebagai bentuk proses pendidikan.
 
3.      Masyarakat ( lingkungan dimana Pramuka Pandega dan Satuan Pramuka Pandega hadir )

Gerakan Pramuka mati hidupnya tergantung pada sikap dan dukungan masyarakat. Masyarakat akan simpati pada Gerakan Pramuka kalau masyarakat merasakan manfaat dan peran Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan masyarakat. Untuk itu setiap merancang dan merencanakan kegiatan selalu diperhatikan aspirasi masyarakat dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Untuk mengetahui dan memahami aspirasi, kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat, para Pramuka Pandega perlu melakukan kegiatan- kegiatan ekspedisi dan penelitian secara teratur dan terencana. Hasil kegiatan ini dijadikan dasar dilaksanakannya kegiatan pengabdian. Peran majelis pembimbing sangat penting.
 
4.      Pembina Pramuka Pandega

Dalam kegiatan Pembina Pandega itu haruslah bersikap sebagai pamong yang menerapkan sisitem among, ialah bersikap dimuka memberi tulada, ditengah- tengah peserta didik menumbuhkan karsa dan dibelakang memotivasi serta bertindak sebagai mitra karya Pramuka Pandega binaannya, konsultan, pembimbing, motivator yang menumbuhkan karsa dan karya Pramuka Pandega.

Untuk dapat melaksanakan funsinya dalam setiap kegiatan secara efisien dan efektif, pembina Pramuka Pandega itu harus mengeri dan menghayati kepramukaan, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, Program Peserta Didik ( Youth Programme ).
 
5.      Sumber Filsafah Pendorong Kegiatan Kepramukaan

Setiap kegiatan ( Kepramukaan ) sesuai dengan kepentingan nasional, selalu bersumber dan mengkait pada falsafah bangsa dan negara Pancasila, karena Pancasila merupakan asas Gerakan Pramuka dan juga sasaran kepramukaan adalah pembentukan tenaga kader pambangunan yang bermoral pancasila.

Dalam mendidikkan sikap dan tindak laku manusia Pancasila, perlu dihayati arti pentingnya nilai juang 1945 dan ketahanan nasional ( IPOLEKSOSBUDHAMKAMNAS) oleh setiap Pramuka. Penghayatan Pancasila, nilai juang 1945 dan ketahanan nasional dalam kepramukaan bukanlah diberikan dengan cara petuah dan pidato tetapi langsung dipraktekkan dan diterapkan dalam setiap acara kegiatan.
 
6.      Manajemen Dalam Kegiatan Kepramukaan

Efisien dan efektifnya kegiatan sebagai bentuk konkret proses pendidikan dalam kepramukaan tergantung pada diterapkan atau tidaknya manajemen pada kegiatan. Setiap acara kegiatan harus dikelola dengan baik.

Proses memanajemeni kegiatan berupa Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Dengan manajemen yang baik, setiap kegiatan dalam Kepramukaan akan berjalan secara ternencana, terarah, teratur, efisien dan efektif. Dalam satuan Pramuka Pandega, merekalah yang memanejemeni kegiatan.
 
7.      Organisasi

Gugusdepan merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka karena didalam gugusdepanlah hadirnya Pramuka sebagai target Kepramukaan dan terjadinya proses pendidikan.

Organisasi gugusdepan dibagi menjadi satuan- satuan Pramuka ialah Perindukan siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Satuan- satuan ini kemudian dibagi menjadi satuan- satuan kecil ialah Barung Siaga, Regu Penggalang, Sangga Penegak dan Reka Pandega. Dalam satuan- satuan inilah ditumbuhkan dan dikembangkan ketahanan moral/ spiritual, pisik, intelektual, emosional, sosial peserta didik.

Organisasi baik gugusdepan maupun Satuan- satuan, sebagai wadah proses pendidikan dalam Kepramukaan perlu dikelola secara efisien dan efektif agar wadah ini benar- benar menjadi pelancar jalannya proses pendidikan dalam Kepramukaan yang bentuknya konkret berupa kegiatan - kegiatan.

Jangan hendaknya Organisasi Gerakan Pramuka menjadi organisasi kaku yang penuh birokratisme. Adanya kebebasan yang bertanggungjawab bagi para pengelola organisasi itu perlu. Hanya dengan cara demikian itulah kegiatan akan berjalan efisien dan efektif.

Untuk pembinaan dan pengembangan minat Iptek, para Pramuka Pandega di dorong untuk bergabung dalam Satuan Karya ( Saka )
 
8.       Syarat Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Khusus

Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap kegiatan perlu adanya pedoman dasar/ tolak ukur kegiatan. Dalam proses pendidikan, Syarat Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Khusus  ( TKK ) merupakan pedoman dasar pelaksanaan kegiatan dalam Kepramukaan.

SKU dan TKU secara periodik di "reviewed" untuk disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, kepentingan dan situasi kondisi Pramuka dan lingkungannya. dengan demikian kegiatan- kegiatan tidak menjadi/ dianggap barang kuno.
          Dalam rangka kaderisasi kepemimpinan Gerakan Pramuka, para Pramuka Pandega mahasiswa dimotivasi agar pada akhir studinya di Perguruan Tinggi mereka telah menjadi Pembina Pramuka Mahir. Untuk itu selama di Perguruan Tinggi, mereka dimitivasi untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar ( KMD ) dan tingkat lanjutan ( KML ).

Tulisan ini hanya berisi penggalan makalah yang disampaikan pada acara Semiloka dan Pengembangan Karya Inovatif Pramuka Perguruan Tinggi wilayah B di Semarang
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar