DINAMIKA KELOMPOK
PENDAHULUAN
- Definisi Dinamika Kelompok
Pengertian dinamika kelompok dapat diartikan melalui asal katanya, yaitu dinamika dan kelompok.
Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Pengertian kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok:
- Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam kelompok tersebut
- Adanya saling menghomati di antara anggota-anggotanya
- Adanya saling menghargai pendapat anggota lain
- Adanya saling keterbukaan, toleransi dan kejujuran di antara anggota kelompok
Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
· Terdiri dari dua orang atau lebih
· Berinteraksi satu sama lain
· Saling membagi beberapa tujuan yang sama
· Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli tentang pengertian kelompok adalah kelompok tidak terlepas dari elemen keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
· Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
· Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
· Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
· Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”. Secara singkat proses dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut:
Alasan pentingnya dinamika kelompok:
· Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat
· Individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya
· Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik
· Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif
FUNGSI DINAMIKA KELOMPOK
- Individu satu dengan yang lain akan terjadi kerjasama saling membutuhkan (individu tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat)
- Dinamika kelompok memudahkan segala pekerjaan (dalam dinamika kelompok ada saling bantu antara anggota satu dengan anggota yang lain)
- Melalui dinamika kelompok segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi, mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar, sehingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif dan efisien (dalam dinamika kelompok pekerjaan besar akan dibagi-bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-masing)
- Meningkatkan masyarakat yang demokratis, individu satu dengan yang lain dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
Karakteristik kelompok yang efektif adalah:
· Komunikasi dua arah
· Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota
· Partisipasi merata antar anggota
· Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan informasi, buka posisi dan kekuasaan
· Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang penting
· Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau ditekan
· Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya untuk mencapai tujuan
· Secara berkala anggota membahas efektivitas kelompok dan mendiskusikan cara memperbaiki fungsinya
Perbandingan kelompok efektif dan kelompok yang tidak efektif
Faktor | Kelompok efektif | Kelompok inefektif |
Atmosfer | Informal, relaks, nyaman, dimana anggota bisa menunjukkan kesenangan dan keterlibatannya. | Tegang dan terkadang muncul kebosanan |
Seting tujuan | Tujuan, tugas diklarifikasi, dimengerti dan dimodifikasi, sehingga anggota bisa komitmen dan kooperatif dengan tujuan kelompok | Tidak jelas, tidak dimengerti, tujuan tidak mungkin dicapai |
Kepemimpinan dan partisipasi anggota | Ada pergantian tiap beberapa waktu yang telah disepakati. | Didelegasikan atau berdasar otoritas, pemimpin mendominasi kelompok, partisipasi anggota tidak seimbang (anggota yang mempunyai otoritas lebih mendominasi) |
Penekanan tujuan | Penekanan pada tiga fungsi kelompok (pencapaian tujuan, pemeliharaan internal dan perkembangan) | Tidak ada penekanan tujuan |
Komukasi | Terbuka dan dua arah. Di dorong untuk mengeluarka ide dan perasaan (berhubungan dengan masalah dan perjalanan kelompok) | Tertutup dan satu arah, tidak semua ide diberi dorongan, tujuan individu berlawanan dengan tujuan kelompok. |
Pembuatan keputusan | Secara mufakat | Berdasar otoritas dalam kelompok dengan partisipasi minimal dari anggota kelompok |
Kohesi | Difasilitasi, saling percaya, dan saling memberi dukungan | Saling mengabaikan |
Toleransi konflik | Toleransi terhadap konflik tinggi, adanya perbedaan/konflik dicari pemecahannya bersama | Toleransi terhadap konflik rendah, usaha dilakukan untuk menghindar, mengingkari, menekan atau mengesampingkan kontroversi |
Kekuatan | Ditentukan oleh kemampuan anggota, kekuatan sama | Ditentukan oleh kedudukan dalam kelompok |
Evaluasi | Sering, semua anggota berperan dalam evaluasi dan pengambilan keputusan bagaimana meningkatkan fungsi kelompok | Minimal, evaluasi kalau ada hanya dilakukan oleh yang mempunyai otoritas tinggi |
Kreatifitas | Didorong, difasilitasi untuk aktualisasi diri dan keefektifan interpersonal | Tidak didorong, individu takut |
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KELOMPOK
Faktor-faktor ini dikemukakan oleh Mc. Gregor (1960):
· Atmosfer , atmosffer yang rileks dan nyaman bebas dari tekanan, dimana tiap individu dapat berinteraksi dan terlibat
· Diskusi, fokus pada tiap orang berpartisipasi
· Tujuan/obyektif, dipahami secara jelas dan diterima oleh anggota kelompok
· Listening, anggota akan aktif mendengar anggota lain
· Disagreement/pertentangan, jika ada perselisihan pendapat, kelompok merasa nyaman untuk menghadapi semuanya
· Keputusan, dibuat dengan konsensus/persetujuan umum/mufakat
· Critisim, terbuka, tidak ada agenda disembunyikan, sehingga anggota merasa nyaman
· Feeling, dapat diekspresikan dengan bebas
· Action, secara jelas ditegaskan dan anggota berkomitmen
· Leadership, fleksibel, tidak ada perebutan kekuasaan
· Kesadaran diri, kelompok penuh dengan cara kerja
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DALAM KELOMPOK
Keunggulan/kelebihan kelompok:
· Adanya sifat keterbukaan antar angota
· Adanya kemauaan angota kelompok, yang mengutamakan kepentingan kelompok
· Adanya kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan pengalaman
· Pengetahuan dan kemampuan tanpa meninggalkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok
Kelemahan dalam kelompok:
· Waktu penugasan
· Tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan
PENTINGNYA DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPRAMUKAAN
· Dapat mempelajari cara-cara mengambil keputusan, pencapaian konsensus di dalam kelompok, sistematika kerja kelompok dan mengetahui bagaimana mengatasi perselisihan pendapat
· Dapat melihat adanya persepsi yang berbeda diantara anggota kelompok yang akhirnya persepsi tersebut dapat diterima sebagai norma kelompok
· Pengalaman dalam menciptakan kerja kelompok dapat dijadikan dasar kerjasama antar unit
· Mempermudah dalam pengambilan keputusan
· Mempermudah dalam mencapai tujuan
PENERAPAN KONSEP DINAMIKA KELOMPOK
- Kelompok Sebaya (peer group)
Dalam kelompok sebaya, individu akan merasakan adanya kesamaan satu dengan lainnya (usia, kebutuhan, dan tujuan). Kelompok sebaya tidak mementingkan struktur organisasi, namun diantara anggota kelompok merasakan adanya tangung jawab atas keberhasilan dan kegagalan kelompok.
Ciri-ciri kelompok sebaya:
- Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas
- Bersifat sementara
- Mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas
- Anggotanya adalah individu yang sebaya
Fungsi kelompok sebaya:
· Mengajarkan kebudayaan
· Mengajarkan mobilitas sosial
· Membantu peranan sosial baru
· Kelompok sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru, bahkan untuk masyarakat
· Individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain
· Kelompok sebaya mengajar moral orang dewasa
· Individu dapat mencapai kebebasan sendiri
- Masyarakat (community)
Menurut Soerjono Soekanto, istilah community dapat dterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”. Istilah yang menunjuk pada warga suatu desa, sebuah kota, suku, atau suatu bangsa. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial, yang ditandai oleh derajat hubungan sosial tertentu.
Ciri-ciri community:
· Adanya daerah/batas tertentu
· Manusia yang bertempat tinggal
· Kehidupan masyarakat
· Hubungan sosial antara anggota kelompoknya
Komponen community:
· Masyarakat sebagai kelompok atau himpunan orang-orang yang hidup bersama terjalin satu sama lain ketika orang-orang tersebut menjadi anggotanya
· Kebudayaan sebagai alat pemuasan kebutuhan manusia, baik jasmani maupun rohani
· Kekayaan alam sebagai sumber materi bagi kelangsungan hidup manusia
Alhamdulillah ...................
” ketika diri anda diliputi kesedihan & kegundahan, berbuat baiklah terhadap sesama manusia, niscaya anda akan mendapatkan ketentraman & kedamaian hati.”
Oleh Kak Madarobi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar